It is the cache of ${baseHref}. It is a snapshot of the page. The current page could have changed in the meantime.
Tip: To quickly find your search term on this page, press Ctrl+F or ⌘-F (Mac) and use the find bar.

IDENTIFIKASI JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN WATERFRONT, SENG HIE, PONTIANAK | Bontor Jumaylinda | DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur)

IDENTIFIKASI JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN WATERFRONT, SENG HIE, PONTIANAK

GULTOM, Bontor Jumaylinda




Abstract


Kota yang terletak pada kondisi geografis berada pada tepian sungai, sebaiknya menggunakan prinsip waterfront dalam perancangan kotanya. Salah satu prinsip waterfront adalah terdapat akses untuk memudahkan manusia berhubungan dengan air. Belakangan ini, terjadi kecenderungan mulai ditinggalkannya transportasi sungai dan beralih ke transportasi darat yang memastikan bahwa hubungan manusia dengan air akan semakin berkurang. Seng Hie sebagai salah satu kawasan waterfront di Pontianak, merupakan daerah yang memungkinkan publik untuk berhubungan langsung dengan air. Apakah di Seng Hie masih terdapat jalur pejalan kaki yang dapat memberi citra kawasan waterfront? Pertanyaaan ini dapat dijawab dengan melakukan penelitian dengan mengidentifikasi jalur pajalan kaki yang berada di kawasan waterfront, Seng Hie. Metode penelitian yang digunakan adalah rasionalistik kualitatif. Menggunakan metode deskriptif dan evaluative berdasarkan parameter teori. Penelitian dilakukan pada kawasan dengan membagi kawasan menjadi 4 (empat) penggal, berdasarkan kondisi eksisting terdapatnya akses yang membagi kawasan. Lingkup penelitian merupakan batasan terhadap keberadaan dan jenis jalur pejalan kaki. Pada kawasan Seng Hie masih ditemukan tersedianya jalur pejalan kaki, dengan 5 (lima) jenis jalur pejalan kaki. Terdapat permasalahan umum pada keseluruhan kawasan, yaitu: tidak terdapat kesinambungan hubungan seluruh jalur pejalan kaki, jalur pejalan kaki tidak dapat memberi kenyamanan bagi publik untuk berhubungan langsung dengan air, jalur pejalan kaki tidak memberi keleluasaan publik untuk menikmati pemandangan sungai, dan dermaga tidak dapat menampung kegiatan komersial yang melayani kegiatan rekreasi. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kawasan Seng Hie tidak menyediakan jalur pejalan kaki yang sesuai dengan prinsip waterfront.


Keywords


Identifikasi, jalur pejalan kaki, kawasan waterfront.

Full Text: PDF

The Journal is published by The Institute of Research & Community Outreach - Petra Christian University. It available online supported by Directorate General of Higher Education - Ministry of National Education - Republic of Indonesia.


Copyright © Research Center Web-Dev Team